Rabu, 05 Juli 2017

Siwa Siddhanta

Penjelasan & Sejarah Perkembangan Siwa Siddhanta di Bali


Agama Hindu di India maupun agama Hindu di lain tempat misalnya di Jawa maupun di Bali tidak mempunyai perbedaan dalam inti keagamaannya yang berbeda hanyalah pada kulit luarnya saja yaitu tentang pelaksanaan upacaranya, sedangkan isinya dan intinya tetap sama. Ajaran Weda-nya tetap abadi, intinya tidak berubah hanya bagian luarnya yang bervariasi, menyesuaikan dengan budaya setempat di mana agama itu berkembang. Ajaran ini berkembang di India Selatan dan  Indonesia terutama pada abab VII. Ajaran Siwa Siddhanta / Saiva Siddhanta ini menekankan pada pemujaan Lingga dengan tokoh Tri Murti (Brahma,Wisnu dan Siwa) dan Tri Purusa (Parama Siwa, Sada Siwa dan Siwa).

Ajaran Siwa Sidhanta tentang konsepsi Tri Purusa atau Lingga ini diwujudkan juga dengan bangunan Padmasana di Bali. Perlu diketahui bahwa pengertian Tri Purusa dengan Tri Murti adalah berbeda. Karena Tri Purusa adalah lukisan Tuhan dalam arti posisi vertical (atas ke bawah) dimana Tuhan dilambangkan sebagai penguasa alam atas, alam tengah dan alam bawah (Prama Siwa, Sada Siwa dan Siwa). Sedangkan Tri Murti adalah lukisan Tuhan dalam posisi horizontal (mendatar) atau sebagai penguasa arah, yaitu arah laut ialah Brahma, arah gunung ialah Wisnu dan di tengah-tengah ialah Siwa.

Rabu, 28 Juni 2017

FERRY GSP - Renungan Hindu

Om Swastiastu,

Atas wara nugraha Ida Sanghyang Widhi Wasa, akhirnya saya kembali bisa melanjutkan posting artikel di blog ini.

Saya akan (lagi) berbagi Lagu-lagu yang bernuansa Hindu, setelah beberapa posting terakhir saya membagikan beberapa album musik/lagu Hindu.

Dan kali ini saya akan membagikan beberapa lagu HINDU yang tidak sengaja saya temukan di Youtube.

Lagu-lagu ini saya konversi menjadi MP3 dan saya beri judul "RENUNGAN HINDU" (sesuai dengan informasi yang ada di Youtube).

Lagu-lagu ini dinyanyikan dan atau diciptakan oleh FERRY GSP , seorang Penyanyi Pop Bali asal Lombok yang juga seorang Guru Agama Hindu dan penyiar Radio GSP Lombok.

Ferry GSP adalah nama beken-nya, namun nama aslinya adalah I Ketut Putu Suartika,

Lagu-lagu yang ada di album ini sangat-sangat Easy Listening, enak didengar dan sangat mudah untuk di cerna oleh orang-orang awam dan juga anak-anak. Seperti pada lagu "Tri Murti" yang di nyanyikan oleh Gek Gita, liriknya sangat sederhana dan mudah dihafal walau oleh anak-anak. Begitu juga pada lagu "Saraswati" yang dinyanyian sendiri oleh Ferry, musiknya sederhana dan enak di dengar dengan lirik yang gampang diingat oleh anak-anak.

Rabu, 19 April 2017

PALAWARA - Om Cantih (Jabat Tangan Sang Duniawai)



Palawara Music Company / Palawara management adalah management yang bergerak di bidang musik terutama musik rohani. Palawara management sudah mengeluarkan beberapa album baik yang bertema rohani, meditasi, etnik dan lain-lain. Selain album-album yang sudah dibuat oleh Palawara, Palawara juga menyediakan studio rekaman, pengaransir/arranger,  penggubah lagu/ composer, dan pembuat koreografi/ koreografer. Tidak sampai disitu saja, Palawara juga mempersembahkan pementasan langsung/ live performance, tari dan musik kontemporer, tari modern, tari bali, musik etnik kolaborasi dengan band, musik rohani, dan masih banyak lagi. Palawara juga aktif banget tampil secara langsung di Art Center, Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, dan di acara-acara kesenian lainnya.

Selasa, 18 April 2017

Nyanyian Dharma 2 (2007)



Dalam album Nyanyian Dharma 2 banyak melibatkan artis, baik artis-artis nasional maupun artis-artis daerah yang telah berprestasi di daerah Bali maupun di tingkat nasional. Keterlibatan artis-artis ini tiada lain atas keinginan yang kuat untuk membuat suatu hasil karya persembahan agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan umat Hindu khususnya dan pecinta seni pada umumnya dalam konteks beryadnya.

Nyanyian Dharma (1998)

Om Swastiasu,

Hari-hari belakangan selain disibukan oleh kerjaan di kantor, saya juga lagi mengumpulkan lagu-lagu Pop dan lagu-lagu Religius yang bernuansakan Hindu, khususnya yang berbahasa Indonesia. Kalau yang berbahasa India / Inggris sih sudah banyak beredar dan sangat mudah didapatkan di Youtube.

Dibandingkan dengan agama lain, lagu-lagu kerohanian / pop (yg berbahasa Indonesia) yang bertemakan Dharma (Hindu) sangat jarang bahkan susah untuk didapatkan. 

Nah, saya akhirnya berhasil mengumpulkan beberapa Album Pop yg bertemakan Hindu yang akan saya bagi dalam beberapa postingan.

Mari kita mulai dengan.....


NYANYIAN DHARMA


Konsep kolaborasi artis dalam Nyanyian Dharma merupakan salah satu aktivitas pelestarian nilai- nilai luhur Hindu dalam bingkai kekinian dimana dalam era keterbukaan perlu dibuat sebuah kemasan penyesuaian yang dapat menjadi pembelajaran kepada umat Hindu terutama Generasi Muda.

Sabtu, 25 Maret 2017

Sejarah Hari Raya Nyepi

Kita semua tahu bahwa agama Hindu berasal dari India dengan kitab sucinya Weda. Di awal abad masehi bahkan sebelumnya, Negeri India dan wilayah sekitarnya digambarkan selalu mengalami krisis dan konflik sosial berkepanjangan.

Pertikaian antar suku-suku bangsa, al. (Suku Saka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana dan Malaya) menang dan kalah silih berganti. Gelombang perebutan kekuasaan antar suku menyebabkan terombang-ambingnya kehidupan beragama itu. Pola pembinaan kehidupan beragama menjadi beragam, baik karena kepengikutan umat terhadap kelompok-kelompok suku bangsa, maupun karena adanya penafsiran yang saling berbeda terhadap ajaran yang diyakini.

Jumat, 24 Maret 2017

Hindu Agama Monotheism: Percaya Hanya Ada Satu Tuhan



Monotheism merupakan percaya hanya ada satu Tuhan, Hindu Agama Monotheism berarti Agama Hindu percaya hanya ada satu Tuhan yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Didalam Chandogya Upanishad dinyatakan:
“Om Tat Sat Ekam Ewa Adwityam Brahman”
(Ida Sang Hyang Widhi hanya satu tidak ada duanya dan maha sempurna.)

Didalam mantram Tri Sandhya disebutkan:
“Eko Narayanad Na Dwityo Sti Kscit”
(Ida Sang Hyang Widhi dipanggil Narayana, sama sekali tidak ada duanya.)

Didalam Kitab Suci Rgveda disebutkan:
“Om Ekam Sat Wiprah Bahuda Wadanti”
(Ida Sang Hyang Widhi itu hanya satu, tetapi para Vipra (Rsi) menyebut dengan berbagai nama.)